Wednesday, August 10, 2016

Tas Rajutan Dengan Hiasan Sulam Pita

    Tas rajutan ini dibuat dengan menggunakan benang kasur sebanyak dua gulung ukuran sedang dan satu gulung ukuran besar. Benang kasur yang saya gunakan adalah benang kasur produksi "Lie Fung" yang menurut saya kualitas benangnya lebih baik daripada benang kasur merk lain.  Benang kasur "Lie Fung" ini lebih lemas benangnya, dan tidak kaku seperti benang kasur lainnya, sehingga hasil rajutan juga menjadi lebih bagus.

     Saya membuat tas rajutan ini dengan menggunakan tusuk ganda (double crochet) dan sedikit tusuk tunggal (single crochet)  pada bagian atas tas, dan juga pada bagian tali tas saya menggunakan single crochet.  Bagian alasnya saya buat berbentuk oval dengan menggunakan double crochet. Dari alas tas langsung dirajut ke atas untuk membuat badan tas. Nah! Biasanya dengan teknik merajut seperti ini ketika kita naik ke baris (row) berikutnya kita membuat dulu 3 ch, yaitu tiga tusuk rantai (chain stitch). Dan biasanya setelah tasnya jadi maka akan terlihat garis miring  di salah satu sisi tas yang mana garis miring  itu adalah titik-titik pertemuan awal rajutan dan akhir rajutan di setiap baris (row).  Penampakan garis miring  itu tentunya sangat mengganggu keindahan tas rajutan yang sudah susah payah kita buat, karena penampakan garis miring  itu umumnya sangat jelas terlihat. Begitu juga tas rajutan yang saya buat ini pada awal mulanya terdapat garis miring  yang sangat mencolok sekali di salah satu sisi tas dan membuat saya tidak puas dengan hasilnya sehingga saya bongkar lagi tas rajutan saya ketika baru menyelesaikan setengah badan tas. Proses membongkar rajutan ini terjadi berkali-kali, tak terhitung berapa kali saya membongkar dan merajut ulang, bahkan beberapa kali saya merajut ulang dari alasnya lagi. Itulah sebabnya tas rajutan ini baru bisa rampung setelah pengerjaan selama dua bulan.

   Untuk mengatasi penampakan garis miring  pada tas rajutan, saya mencoba mencari caranya dengan browsing di internet. Akhirnya saya menemukan teknik merajut yang disebut standing double crochet.  Ada beberapa tutorialnya di internet, salah satunya ada di sini.  Setelah saya menggunakan teknik merajut tersebut maka hasil rajutan saya menjadi lebih baik, setidaknya garis miring di salah satu sisi rajutan menjadi agak mendingan alias penampakannya hanya samar-samar saja, tidak terlalu mencolok seperti jika kita menggunakan 3 ch di awal baris (row).  Ini pertama kalinya saya menggunakan standing double crochet, memang belum sempurna hasil rajutan saya tetapi jauh lebih baik daripada menggunakan 3 ch

     Bagian tutup tas menggunakan kancing magnet. Ini juga pertama kalinya saya memasang kancing magnet, biasanya saya menggunakan retsleting untuk penutup tas ataupun dompet yang saya buat. Tetapi kali ini saya ingin membuat tas dengan menggunakan penutup berupa kancing magnet. Agak susah memasang kancing magnet ini. Saya menggunakan tang untuk membengkokkan bagian belakang kancing magnet, lalu diketuk-ketuk dengan tang supaya kancing magnet melekat kuat pada tas. Untunglah akhirnya kancing magnet bisa juga terpasang pada tas. Sebelum memasang kancing magnet ini tas sudah selesai diberi hiasan sulam pita dan sedikit hiasan sulam benang. Barulah setelah itu dipasang kancing magnet dan terakhir diberi lapisan kain furing pada bagian dalam tas, dan selesailah tas rajutan ini.