Monday, June 29, 2015

Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Masker Anti Debu


Dengan tingkat polusi udara yang semakin tinggi dan dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan maka ada sebagian orang yang mulai menggunakan masker anti debu ketika bepergian ke luar rumah. 
Dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan masker anti debu, maka peluang ini dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk memproduksi dan menjual masker anti debu dengan beraneka motif, bahan, dan warna yang menarik. Masker anti debu dengan aneka motif dan warna-warna yang menarik itu dijual mulai dari pedagang kaki lima di trotoar hingga ke toko-toko di dalam mall. 

Ada dua macam masker yang saya tahu, yaitu masker bermotif / bergambar dan masker polos (masker kasa) yang biasa dipakai oleh para tenaga medis. Pada foto di atas ada dua macam masker, yang di sebelah kiri adalah masker bermotif yang terbuat dari bahan lembut tetapi cukup tebal dan setelah saya coba memakainya ternyata masker yang bermotif itu terasa tidak nyaman karena bahannya cukup tebal sehingga terasa gerah di muka. Sedangkan masker kasa yang ada disebelah kanan adalah masker polos tanpa motif atau gambar apapun. Masker jenis ini yang biasanya dipakai oleh para tenaga medis (dokter, suster, mantri kesehatan). Setelah saya coba memakainya ternyata memang masker kasa terasa lebih nyaman dibandingkan dengan masker yang berbahan tebal. 
Dari dua jenis masker itu memang kedua-duanya memberikan keuntungan bagi pemakainya, yaitu dapat menghalangi debu agar tidak masuk ke saluran pernafasan kita. 
Masker kasa adalah jenis masker sekali pakai. Jadi setelah dipakai lalu dibuang. Keuntungannya jika memakai masker sekali pakai adalah masker selalu baru dan bersih, selain itu juga praktis karena tidak perlu dicuci. Tetapi tentu saja anda  harus menyediakan budget khusus untuk menyediakan stok masker kasa di rumah anda. Harga masker kasa memang murah, tetapi kalau harus sedia stok masker kasa untuk sebulan tentu akan menambah beban biaya ekonomi jika menggunakan jenis masker sekali pakai. Masker kasa tidak boleh dicuci karena akan menyebabkan pori-pori masker kasa menjadi rusak. Jadi masker kasa hanya untuk sekali pakai saja. Setelah dipakai sekali, masker harus dibuang. Untuk membuangnya pun masker kasa harus dirusak terlebih dahulu, misalnya dengan menggunting masker kasa hingga terkoyak-koyak. Ini dimaksudkan supaya masker bekas pakai itu tidak bisa dijual lagi oleh pemulung yang mengambilnya dari tempat pembuangan sampah.

Nah! Mungkin karena ingin hemat biaya maka banyak orang yang lebih memilih untuk menggunakan masker kain bermotif dan beraneka warna. Selain hemat, motif masker yang lucu-lucu juga menarik minat calon pembeli yang rata-ratanya adalah kaum perempuan. Ada masker dengan motif bunga-bunga, polkadot, atau bahkan bergambar tokoh-tokoh kartun seperti Doraemon, Pikachu, dan lain-lain. Masker jenis ini bisa dicuci dan bisa dipakai berulang-ulang. Tetapi umumnya orang suka lupa atau malas mencuci masker setiap hari, sehingga masker yang sudah nampak dekil pun masih tetap dipakai. Cukup sering saya melihat di jalanan ataupun di dalam kendaraan umum ada orang-orang yang memakai masker dengan warna masker yang sudah memudar dan nampak dekil / kotor seperti jarang dicuci. Debu, kotoran, dan keringat menempel pada masker. Apalagi jika si pemakai masker juga memakai bedak dan lipstik, maka kosmetik yang dipakainya itu pun akan menempel juga pada masker. Lalu kalau maskernya jarang dicuci, bukankah akhirnya semua kotoran dan bakteri itu akan terhirup oleh hidung si pemakai masker?  Tujuan memakai masker adalah untuk menjaga kesehatan, tetapi kalau maskernya jarang dicuci malah masker bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman penyakit. 
Jika ingin menggunakan masker kain bermotif dan berwarna-warni, sebaiknya harus memiliki lebih dari satu masker kain supaya setiap hari sehabis dipakai maskernya bisa langsung dicuci. Sama seperti pakaian yang setiap hari harus dicuci, masker kain pun demikian. Menggunakan masker kain yang sudah dekil karena jarang dicuci justru dapat merugikan kesehatan si pengguna masker. 
Sama seperti pada masker kasa jika anda hendak membuang masker kain yang sudah tidak terpakai lagi maka masker harus dirusak dulu dengan cara digunting-gunting. 
Jika anda membeli masker kain, cuci dulu masker kainnya sebelum dipakai karena masker kain tidak diproduksi secara higienis. Sedangkan masker kasa bisa langsung dipakai dan memang masker kasa tidak boleh dicuci karena dapat merusak pori-pori masker kasa. 

Saturday, June 27, 2015

Cara Yang Benar dan Cara Yang Salah Ketika Memegang Makanan

Hai! Jumpa lagi bersama artikel saya di blog ini yang masih tetap konten original, asli bukan copas.... wkwkwk!
Artikel kali ini akan membahas mengenai cara yang salah dan cara yang benar saat memegang makanan. Saya membuat artikel ini karena saya cukup sering melihat di masyarakat masih ada orang-orang yang memegang makanan dengan cara yang tidak benar menurut pendapat saya. Mengapa saya anggap tidak benar alias salah? Karena cara mereka memegang makanan dapat membuat seluruh jari-jari tangan bahkan hingga ke telapak tangan mereka berlepotan makanan, apalagi jika makanannya berminyak, maka seluruh jari-jari mereka menjadi berminyak pula. Padahal mereka makan di luar rumah, misalnya makan cemilan di dalam angkot. Kalau jari-jari dan telapak tangan mereka menjadi berminyak karena makan di dalam angkot, lalu mereka mau mencuci tangan di mana? Karena tidak bisa mencuci tangan, berarti tangan mereka akan tetap berminyak walaupun misalnya sudah dilap dengan tissue tetapi tetap saja tangan belum benar-benar bersih. Sisa-sisa minyak masih menempel di jari-jari ataupun di telapak tangan, belum lagi aroma dari makanan yang juga tidak bisa hilang begitu saja.  Lalu dalam kondisi tangan tidak bersih, mereka membuka tas untuk mengambil dompet, lalu membuka dompet untuk mengambil uang (untuk bayar tarif angkot). Ada juga yang sehabis makan cemilan, lalu memeriksa isi handphone mereka.  Entah mereka sadar atau tidak kalau perbuatan mereka itu berarti mengotori juga tas, dompet, dan bahkan handphone yang mereka gunakan. Saya pernah melihat di dalam angkot ada seorang ibu yang makan gorengan singkong keju (singkong goreng dengan taburan keju parut di atasnya) . Tangan si ibu itu menjadi berminyak karena singkong gorengnya berminyak. Selain berminyak juga pasti ada aroma singkong dan aroma keju yang menempel di jari-jari tangannya. Lalu dalam keadaan tangan masih kotor berminyak, si ibu itu memeriksa SMS di handphone-nya. Saya yang melihatnya jadi berpikir "Wah! Handphone-nya pasti jadi berminyak dan bau singkong keju nih!" 
Di lain waktu saya pernah melihat seorang pelajar SMP makan gorengan di dalam angkot dengan cara memegang gorengannya dengan ke lima jari-jari tangan kanannya. Akibatnya jari-jarinya menjadi berminyak karena terkena minyak dari gorengan yang dimakannya tadi. Setelah selesai makan gorengan, dia langsung membuka tasnya dan mengeluarkan handphone dari dalam tasnya. Tindakannya itu menyebabkan tas dan handphone-nya pasti jadi berminyak juga.
Dulu saat saya kuliah ada seorang teman sekelas saya yang makan bakcang dengan cara memotes bakcangnya secuil lalu dimasukkan ke dalam mulutnya. Lalu bakcang dipotes lagi secuil, lalu dimasukkan lagi ke dalam mulutnya. Begitulah cara dia makan. Akibatnya, jari-jari tangan kanannya menjadi lengket dan berminyak karena dipakai untuk memotesi bakcang. Sedangkan tangan kirinya pun berminyak karena memegangi bakcangnya. Selesai makan bakcang, dia hanya melap tangan dengan tissue, setelah itu dia membuka buku pelajaran atau mencatat pelajaran. Saya pikir "Koq nggak cuci tangan sih? Pasti buku-buku dan alat-alat tulisnya jadi berminyak dan bau bakcang!"
Dan belum lama ini saya melihat di dalam angkot ada seorang karyawati yang makan cemilan pisang goreng. Pisang gorengnya dia potes secuil lalu dimakan, setelah itu dipotes lagi secuil lalu dimakan. Begitu seterusnya hingga pisang gorengnya habis. Setelah pisang gorengnya habis, pasti jari-jari tangannya berminyak bekas pisang goreng, tetapi dia langsung membuka tasnya lalu mencari-cari uang kecil untuk bayar angkot. Padahal tangannya yang berminyak itu bisa mengotori tasnya juga. Syukur-syukur kalau tasnya dicuci setiap hari. Tetapi biasanya orang jarang mencuci tas. Berarti tas itu bisa menjadi sarang kuman karena selain tasnya terkena noda minyak dan makanan, tas juga pasti terkena debu jalanan.
Terinspirasi dari hal-hal yang saya ceritakan di atas maka pada artikel kali ini saya ingin menunjukkan tentang cara memegang makanan secara benar dan secara salah agar cara yang salah ini tidak ditiru. Untuk membuat artikel ini saya menyiapkan sendiri gorengan berupa tape goreng berlapis tepung terigu yang saya buat sendiri. Saya juga mengorbankan jari-jari tangan saya menjadi berminyak karena tape goreng yang saya pegang saat membuat foto-foto untuk artikel ini. Tetapi karena saya membuat foto-foto itu di rumah, jadi mudah bagi saya untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah pemotretan dilakukan. Semua kerepotan itu demi menghasilkan konten original. Ada usaha untuk mencari ide untuk penulisan artikel, menyiapkan bahan-bahan untuk membuat gorengan, membuat gorengan hingga jadi, membuat foto-fotonya, menyusun artikel hingga mem-publish artikel di blog. Semua itu ada proses panjang dan tidak terjadi seketika.
Oke sekarang silahkan dilihat foto-foto berikut ini beserta keterangannya yang terdapat pada masing-masing foto :



Foto diatas adalah cara yang salah ketika memegang makanan, karena dapat menyebabkan seluruh jari-jari anda menjadi berminyak terkena minyak dari makanan. Bahkan telapak tangan pun bisa menjadi berminyak juga jika makanan gorengan dipegang dengan cara seperti pada foto itu.




Ini juga cara yang salah karena empat hingga lima jari-jari tangan anda dapat berlepotan minyak terkena minyak yang menempel pada gorengan. 




Foto diatas juga masih menunjukkan tentang cara yang salah karena makanan dipotes terlebih dahulu sebelum dimakan. Cara ini dapat menyebabkan seluruh jari-jari tangan kiri dan tangan kanan anda menjadi berminyak semua. 


Lalu bagaimana sebaiknya cara memegang makanan yang benar? Berikut ini adalah contoh cara yang benar :


Gunakan tissue bersih untuk memegang makanan. Minyak akan terserap pada tissue dan hanya sedikit minyak saja yang akan mengenai jari-jari tangan anda. Jika menggunakan tissue, lipat-lipat dulu tissue-nya hingga tebal atau gunakan dua lapis tissue supaya tebal dan dapat menyerap minyak cukup banyak. Bisa juga makanan dipegang dengan menggunakan plastik kemasan makanan, misalnya jika membeli roti ada kemasan plastik pembungkus rotinya, keluarkan setengah bagian roti dari plastik pembungkusnya dan biarkan sebagian roti tetap dalam plastik pembungkusnya. Supaya jika anda menggenggam roti maka jari-jari tangan anda tidak bersentuhan langsung dengan roti karena terlindungi oleh plastik kemasan roti. Cara ini juga dapat diterapkan saat makan gorengan. Jadi gorengan bisa digenggam dengan dibalut plastik pembungkusnya. Dengan cara ini jari-jari tangan anda tidak akan berlepotan minyak terlalu banyak. 




Jika terpaksa memegang makanan secara langsung, maka cara memegang yang benar adalah seperti yang ditunjukkan pada foto di atas. Jadi cukup dua jari tangan saja yang menyentuh makanan. Tiga jari tangan kanan akan tetap bersih tidak berminyak dan lima jari di tangan kiri pun tetap bersih juga tidak berlepotan minyak ataupun remah-remah makanan. 


Cara memegang makanan secara benar seperti contoh di atas dapat juga diberlakukan saat memegang makanan lain selain gorengan, misalnya saat memegang kue bolu, kue kering, roti, dll. Semua jenis makanan yang saya sebutkan tadi sebenarnya ada mengandung minyak juga yang berasal dari margarin. Malahan ada juga resep-resep kue yang menggunakan minyak goreng untuk menggantikan penggunaan margarin. 

Lalu bagaimana jika makanan yang dipegang adalah jenis makanan yang lengket? Misalnya lontong, bakcang, ketan uli, ketimus, lepet, dan sejenisnya. Biasanya makanan-makanan itu terbungkus daun. Untuk memakan lontong atau yang lainnnya itu tidak perlu dipotes-potesi dulu, justru memotesi makanan lengket ataupun berminyak adalah cara makan yang salah karena akan membuat jari-jari tangan kiri dan tangan kanan anda malah menjadi lengket ataupun berminyak. Untuk memakan lontong ataupun yang lainnnya itu caranya dengan memegang lontong dengan tangan kiri, pegang lontong dengan menggunakan tissue bersih di tangan kiri. Lalu buka daun pembungkus lontong dengan menggunakan dua jari tangan kanan. Lebih baik lagi jika jari-jari tangan kanan sambil memegang tissue bersih untuk membuka bungkusan lontongnya. Tetapi jika rasanya sulit membuka bungkusan lontong dengan dua jari tangan kanan dilapisi tissue, maka tissue di tangan kanan bisa disingkirkan tetapi tissue di tangan kiri harus tetap ada untuk menggenggam lontong. Buka bungkusan lontong dan keluarkan lontong setengah bagian dari balik daun pembungkusnya, lalu langsung saja lontong dimakan tanpa dipotesi. Hati-hati saat membuka daun pembungkusnya supaya cukup dua jari tangan kanan saja yang menjadi lengket saat membuka bungkusan lontong ataupun yang lainnnya (lepet, ketimus, dsb). Maka dari itu selalu sediakan tissue bersih dalam tas anda agar dapat digunakan saat dibutuhkan. 

Jika makanan dipegang secara benar, maka jari-jari dan telapak tangan kita tidak akan berlepotan minyak dan tidak akan berasa lengket oleh sisa-sisa makanan (lontong / ketimus / ketan uli, dll). Selain itu makanan yang dipegang secara benar juga akan terjaga kebersihannya. Tidak terkontaminasi dengan tangan kita yang belum tentu bersih. Jika makan di rumah, kita bisa mencuci tangan dulu sebelum makan. Tetapi jika makan di luar rumah, apalagi jika makan di kendaraan umum, tidak mungkin bisa mencuci tangan dulu. Berarti tangan anda kotor oleh debu jalanan, keringat, atau kotor karena bekas memegang uang, dll. Lalu tangan kotor itu anda gunakan untuk memotesi makanan yang kemudian makanan itu anda santap? Anda bisa berisiko terkena penyakit diare jika makan dengan tangan yang tidak bersih. Jadi biasakan untuk tidak memotesi makanan ataupun menggenggam makanan dengan menggunakan lima jari, karena selain bisa membuat tangan anda menjadi lengket ataupun berminyak, makanan yang dikonsumsi dengan cara begitu pun menjadi terkontaminasi oleh debu dan kotoran yang melekat di tangan anda. Selain itu anda pun akan kelihatan seperti anak kecil jika anda makan sampai tangan berlepotan minyak ataupun sampai tangan lengket karena sisa-sisa makanan.

Wednesday, June 24, 2015

Berkunjung Ke Museum Fatahillah (Museum Sejarah Jakarta)


Pada tanggal 17 Juni 2015 saya mengunjungi Museum Fatahillah atau nama lainnya adalah Museum Sejarah Jakarta yang terletak di Jalan Taman Fatahillah, Jakarta Barat. Ini kunjungan saya yang ketiga kalinya ke Museum Fatahillah. Yang pertama dan kedua adalah beberapa tahun yang lalu (sudah lupa persisnya tahun berapa). Pada kunjungan ketiga ini ternyata tiket masuk ke Museum Fatahillah sudah naik menjadi Rp.5.000,- per orang (dulunya cuma Rp.2.000,- per orang). 
Nah! Karena museum baru selesai direnovasi, maka semua pengunjung Museum Fatahillah dipinjamkan sendal jepit oleh pihak Museum Fatahillah. Mulanya terasa aneh sekali ketika menyerahkan tiket masuk ke petugas museum lalu saya dan para pengunjung lainnya diberi sebuah bungkusan yang ternyata adalah sebuah tas kain yang dilipat dan ketika dibuka tasnya ternyata berisi sepasang sendal jepit. Rupanya pengunjung museum diharuskan mengganti sepatu atau sendal (yang dipakai dari rumah) dengan sendal jepit yang dipinjamkan oleh pihak museum. 
Setelah mendapatkan penjelasan dari pihak museum, barulah saya mengerti ternyata keharusan menggunakan sendal jepit itu dikarenakan museum baru direnovasi. Yah... mungkin supaya lantai-lantai museum tidak menjadi kotor oleh sepatu atau sendal para pengunjung sehingga semua pengunjung diharuskan mengganti alas kakinya dengan sendal jepit yang disediakan oleh pihak museum. Lagipula tangga utama menuju ke lantai dua terbuat dari kayu, begitu pula lantai dua museum yang lantainya juga dibuat dari kayu dan usia lantai kayu itu sudah ratusan tahun. Mungkin supaya lantai kayu tidak rusak maka para pengunjung museum dipinjamkan sendal jepit. 

Setelah saya mengganti sepatu saya dengan sendal jepit warna orange pinjaman dari Museum Fatahillah, mulailah saya menelusuri ruang demi ruang yang ada di dalam Museum Fatahillah. Pada jaman penjajahan Belanda dulu gedung ini berfungsi sebagai Gedung Balai Kota (Stadhuis) yang didirikan antara tahun 1707-1710. Selain digunakan sebagai kantor pemerintahan, Stadhuis juga berfungsi sebagai gedung pengadilan, tempat pertemuan, bahkan sebagai penjara juga. Di gedung ini ada penjara bawah tanah yang terletak di bagian belakang gedung. 
Pada jaman penjajahan Belanda bagian depan gedung Stadhuis ini sering digunakan sebagai tempat pelaksanaan hukuman kepada para tahanan. Hukuman pada masa itu bisa berupa penyiksaan di tempat umum dengan disaksikan oleh masyarakat, bisa juga hukuman berat berupa hukuman mati yang juga dilaksanakan di tempat terbuka sehingga menjadi tontonan bagi masyarakat di Batavia kala itu. Salah satu kisah nyata yang pernah terjadi di kota Batavia pada tahun 1629 adalah kisah asmara antara Sara Specx dengan Pieter Cortenhoeff yang berakhir tragis dengan dijatuhi hukuman mati terhadap keduanya. Sara Specx adalah anak perempuan Jacques Specx dari gundiknya yang orang Jepang, jadi Sara Specx ini berdarah campuran Eropa dan Asia. Pada suatu ketika ayah Sara Specx ada urusan di negeri Belanda sehingga untuk sementara waktu Sara Specx dititipkan di rumah Jan Pieterszoon Coen (JP Coen) yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Batavia. Pada waktu itu ada salah seorang penjaga kastil Batavia yang masih berusia muda dan berpenampilan menarik yang bernama Pieter Cortenhoeff. Sara Specx pun tertarik dengan prajurit muda ini dan keduanya pun menjalin hubungan secara sembunyi-sembunyi. Keduanya masih berusia remaja dan ada perbedaan status dimana Sara Specx adalah anak dari keluarga terpandang di Batavia, sedangkan Pieter Cortenhoeff hanya seorang prajurit rendahan penjaga kastil Batavia. Pada waktu itu Sara Specx baru berusia 12 tahun, sedangkan Pieter Cortenhoeff berusia 15 tahun. Hubungan mereka diketahui oleh anak buah JP Coen yang kemudian melaporkannya kepada JP Coen. Setelah diselidiki akhirnya mengakulah kedua remaja itu, sehingga membuat berang JP Coen. Pada masa itu hukuman untuk perzinahan adalah hukuman mati. Tetapi karena Sara Specx adalah anak dari salah seorang petinggi di Batavia, maka dia bisa mendapatkan keringanan hukuman. Sara Specx tidak dihukum mati, tetapi hanya dihukum cambuk. Sedangkan Pieter Cortenhoeff tidak seberuntung Sara Specx. Pieter Cortenhoeff hanya seorang prajurit rendahan dan tidak memiliki koneksi dengan pejabat tinggi kota Batavia, sehingga nyawanya pun tak dapat diselamatkan. Pieter Cortenhoeff pun dihukum mati di depan gedung Stadhuis (sekarang Museum Fatahillah). Sedangkan Sara Specx di kemudian hari menikah dengan seorang misionaris dan ketika suaminya bertugas ke Formosa (Taiwan) Sara Specx pun diboyong ke Formosa. Sara Specx menetap di Formosa dan tidak pernah kembali lagi ke Batavia hingga meninggal dunia di Formosa pada tahun 1636 saat baru berusia 19 tahun. Sara Specx meninggal dunia dengan status sebagai seorang wanita terhormat di Formosa.
 


Foto diatas adalah foto lantai di bagian dalam Museum Fatahillah. Lantainya nampak sangat kuno sekali. Ini terdapat di lantai satu museum. Sedangkan kalau di lantai dua, lantainya dibuat dari papan kayu. 



Salah satu koleksi Museum Fatahillah adalah sebuah batu berukir telapak kaki Raja Purnawarman dari Kerajaan Tarumanagara dengan tulisan huruf Pallawa. Sekarang batu ini disimpan di salah satu ruang museum di lantai satu. 



Di lantai dua museum ruangan-ruangannya lebih besar dan pencahayaannya lebih baik daripada di ruangan tempat penyimpanan batu-batu prasasti di lantai satu. Di salah satu ruangan di lantai dua yang merupakan ruang utama karena ukuran ruangannya paling luas, terdapat seperangkat perabotan kayu dengan desain ukiran yang menarik. Ada satu set meja kayu beserta enam buah kursi kayu yang ditata rapi disekeliling meja. Sedangkan di sisi lain ruangan itu terdapat lemari kayu dengan desain yang sangat artistik sekali. Bagian atas dan samping kiri-kanan lemari dihias dengan ukiran berwarna keemasan dan pada bagian ujung atas lemari terdapat patung berukuran kecil. 



Foto diatas adalah maket sebuah bangunan yang dahulu pernah terdapat di kota Batavia. Sepintas maket bangunan itu mirip dengan bentuk mesjid karena memiliki atap berbentuk kubah. Tetapi sebenarnya bangunan itu adalah sebuah gereja yang bernama De Nieuwe Hollandsche Kerk (Gereja Baru Belanda) yang dahulu terletak di lokasi yang kini menjadi Museum Wayang. Jadi sebelum berdirinya bangunan yang sekarang menjadi Museum Wayang, dulunya di tempat yang sama pernah berdiri sebuah bangunan gereja. De Nieuwe Hollandsche Kerk didirikan untuk menggantikan De Oude Hollandsche Kerk (Gereja Lama Belanda). Karena Gereja Lama Belanda telah rusak dimakan waktu, lalu dibangunlah Gereja Baru Belanda di lokasi bekas Gereja Lama Belanda. Nah! Foto diatas adalah maket dari bangunan Gereja Baru Belanda. Bangunan aslinya sendiri sudah tidak ada lagi karena sudah rusak akibat gempa bumi tahun 1808. Oleh karena tidak ada dana untuk memperbaiki kerusakan bangunan gereja, lalu gereja rusak itu pun dijual. Kemudian oleh pemiliknya yang baru dibangunlah gedung baru untuk kegiatan bisnis. Setelah berganti kepemilikan beberapa kali, barulah setelah beberapa puluh tahun Indonesia merdeka gedung digunakan sebagai Museum Wayang. Jadi tentu saja gedung Museum Wayang bentuknya sangat berbeda jauh dengan maket bangunan pada foto di atas, karena bangunan asli De Nieuwe Hollandsche Kerk sudah tidak ada lagi. Yang tersisa hanya maket yang ada di foto itu saja serta lukisan-lukisan kuno yang menggambarkan bentuk bangunan De Nieuwe Hollandsche Kerk. 





Dua foto di atas adalah bagian belakang gedung Museum Fatahillah. Nampak sekali kemegahan bangunan ini di masa lalu. Bahkan hingga jaman sekarang pun masih tetap dapat dinikmati sisa-sisa kemegahan dari bangunan tua ini. 
Pada halaman belakang Museum Fatahillah terdapat sebuah patung bergaya Eropa, itulah patung dewa Hermes dalam mitologi Yunani (atau disebut dewa Mercurius dalam mitologi Romawi). Patung dewa Hermes ini adalah patung asli yang dulunya terletak di jembatan Harmoni. Patung ini sudah ada di jembatan Harmoni sejak jaman penjajahan Belanda. Tetapi pada sekitar tahun 1999 atau 2000 patung dipindahkan ke Museum Fatahillah. Ini untuk melindungi patung agar tidak rusak ataupun dicuri orang. Sedangkan sebagai penggantinya telah dibuatkan replika dari patung ini yang kemudian diletakkan di lokasi tempat asal patung aslinya berada yaitu di atas jembatan Harmoni. Jadi kalau suatu hari nanti anda melintasi jembatan Harmoni dan melihat ada patung seperti pada foto di atas, berarti yang anda lihat adalah patung replika atau tiruannya saja, sedangkan patung aslinya sudah dipindahkan ke Museum Fatahillah, tepatnya berada di halaman belakang museum. 

Selain terdapat patung dewa Hermes, di halaman belakang museum juga terdapat benda-benda bersejarah lainnya, diantaranya adalah terdapat sebuah meriam yang namanya sudah sangat terkenal, yaitu Meriam Si Jagur. Meriam ini diletakkan di salah satu sudut halaman belakang museum. Saya tidak memotret Meriam Si Jagur karena pada saat itu di dekat Meriam Si Jagur ada sekelompok pengunjung sedang duduk-duduk beristirahat. Jadi kalau anda ingin tahu seperti apakah bentuk Meriam Si Jagur itu bisa anda cari sendiri foto-fotonya di Google ^_^

Di sisi kiri halaman belakang museum terdapat replika prasasti peringatan Pieter Erbervelt. Siapakah Pieter Erbervelt ini? Dia adalah seorang pengusaha dan tuan tanah keturunan bangsa Jerman yang tinggal di Batavia. Pieter Erbervelt berteman akrab dengan Raden Kartadria dan mendukung perjuangan kaum pribumi kala itu. Lalu ada desas-desus bahwa Pieter Erbervelt dan Raden Kartadria akan melakukan pemberontakkan melawan VOC. Maka keduanya pun ditangkap dan diadili, lalu dijatuhi vonis hukuman mati bagi kedua orang ini. Pieter Erbervelt dihukum mati dengan ditarik badannya oleh kuda yang dipacu ke empat arah yang berlawanan sehingga tubuh Pieter Erbervelt menjadi hancur. Peristiwa itulah yang menjadi cikal bakal nama jalan Pecah Kulit di Jakarta. Kemudian kepala Pieter Erbervelt ditancapkan di sebuah prasasti yang didirikan di atas tanah bekas rumah Pieter Erbervelt. Prasasti itu berisi larangan untuk mendirikan bangunan di atas tanah tersebut. Namun sayangnya prasasti yang asli sudah dihancurkan oleh tentara Jepang ketika Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942. Yang ada di Museum Fatahillah hanya prasasti tiruannya saja. Sekarang di atas tanah bekas rumah Pieter Erbervelt itu telah berdiri sebuah show room mobil yang terletak di jalan Pangeran Jayakarta. 
Foto di bawah ini adalah foto prasasti Pieter Erbervelt yang terdapat di halaman belakang Museum Fatahillah. 



Nah! Kalau foto berikut ini adalah foto sebuah lukisan yang menggambarkan sosok seorang Gubernur Jenderal VOC yang namanya sudah sangat terkenal sekali. Gubernur Jenderal itu adalah Jan Pieterszoon Coen (JP Coen). Lukisan antik ini disimpan di salah satu ruangan di lantai dua museum. 



Selain lukisan di atas, masih ada lagi lukisan lain yang ukuran lukisannya jauh lebih besar daripada lukisan JP Coen tadi. Lukisan yang ukurannya lebih besar itu menggambarkan sosok seorang Gubernur Jenderal VOC yang bernama Petrus Albertus van der Parra (P.A van der Parra). Lukisan van der Parra itu tergantung di salah satu dinding di lantai dua museum. Tetapi karena lukisan van der Parra itu tergantung diantara dua buah jendela, sehingga hasil fotonya kurang jelas karena silau oleh cahaya matahari yang masuk lewat jendela di kiri dan kanan lukisan. 



Pada kunjungan ketiga ke museum ini saya hanya melihat dua lukisan tadi (lukisan JP Coen dan lukisan van der Parra). Dulu saat kunjungan pertama dan kedua saya melihat ada lukisan Tuan dan Nyonya De Witt. Mereka adalah sepasang suami isteri yang hidup di abad ke-19 di kota Batavia. Mereka adalah suami isteri yang kaya raya dan bersifat dermawan. Mereka suka memberi uang kepada para fakir miskin, sehingga nama De Witt menjadi populer di kalangan orang-orang miskin. Dari nama De Witt inilah muncul istilah duwit atau duit yang artinya adalah uang. Mungkin karena lidah orang Betawi kala itu sulit untuk mengucapkan nama De Witt, sehingga yang terucap adalah--duwit atau duit. 

Itulah sekelumit cerita tentang Museum Fatahillah dan beberapa koleksinya yang terdapat disana. 
Dari tiga kali kunjungan saya ke Museum Fatahillah, ada satu hal yang sangat mengganggu kenyamanan pengunjung, yaitu tingkah laku dari para pengunjung berusia remaja dan anak-anak. Mereka datang ke museum bukan untuk belajar sejarah, tetapi sekedar untuk berfoto-foto. Kalau cuma berfoto-foto saja tidak terlalu mengganggu kenyamanan pengunjung yang lain, tetapi para remaja dan anak-anak ini sangat berisik sekali. Mereka melangkahkan kaki mereka dengan menimbulkan bunyi gedebak-gedebuk di  tangga utama yang menuju ke lantai dua. Saya khawatir ulah mereka dapat merusak tangga itu yang terbuat dari kayu dan sudah berusia tua. Di lantai dua pun mereka berisik sekali, berteriak-teriak dan tertawa-tawa. Terkadang ada pula yang dorong-dorongan dengan teman-temannya. Padahal di lantai dua banyak tersimpan benda-benda bersejarah. Jangan sampai benda-benda bersejarah itu menjadi rusak oleh tingkah laku pengunjung yang terkesan ugal-ugalan. Saya perhatikan tidak ada dari mereka yang tertarik mengamati koleksi museum, mereka hanya melihat sepintas lalu saja terhadap koleksi museum. Bahkan kebanyakan tidak peduli sama sekali dengan koleksi museum, mereka hanya menjadikan benda-benda koleksi museum sebagai latar belakang untuk berfoto bersama ataupun berfoto sendiri. Tingkah laku para remaja dan anak-anak itu sangat memalukan sekali jika dilihat oleh turis-turis asing yang berkunjung ke museum. 
Demikianlah kesan-kesan saya setelah berkunjung ke Museum Fatahillah. 

Sunday, June 21, 2015

Punya Blog Dengan Konten Hasil Copy Paste Kok Bangga Sih??? (Bagian ke-4 edisi khusus blogger bajingan)

Saya menemukan salah satu tutorial buatan saya telah di-copas oleh blog lain. Hasil copas-nya itu terdapat di http://zhahab.blogspot.com/2013/12/mudah-dibuat-membuat-2-kerajinan-tangan.html?m=1 
Dia meng-copas tutorial buatan saya itu tanpa seijin dari saya dan tidak pula dia mencantumkan link blog saya sebagai sumbernya.
Saya yang terlebih dahulu memposting tutorial itu di blog saya pada tanggal 20 Desember 2012, sedangkan dia memposting karya yang sama di blog dia pada bulan Desember 2013. Satu tahun setelah saya memposting di blog saya. Dia memang tidak mencantumkan tanggal, bulan dan tahun postingan di blog dia (mungkin supaya tidak ketahuan postingannya adalah hasil copas alias hasil mencuri postingan dari blog lain), tetapi bulan dan tahun postingan tetap dapat diketahui dengan melihat pada link postingannya di http://zhahab.blogspot.com/2013/12/mudah-dibuat-membuat-2-kerajinan-tangan.html?m=1 , lihatlah angka-angka yang tercantum di link itu /2013/12/ ini berarti dia mempostingnya pada bulan 12 (Desember) tahun 2013. Terbukti bahwa saya yang terlebih dahulu memposting karya saya, karena saya telah mempostingnya sejak tahun 2012.

Pada postingannya itu terdapat dua buah tutorial tentang kaleng bekas yang dia gabungkan dalam satu buah postingan. Tutorial pertama bukan karya saya. Tetapi tutorial kedua adalah karya saya yang dia copas dari sini.

Berikut ini adalah screenshot dari blog dia yang berisi postingan hasil copas dari blog saya :




Tutorial yang pertama pada gambar screenshot di bawah ini bukan tutorial karya saya. Tutorial itu bersumber dari blog : http://elindasari.wordpress.com/2009/08/12/berkreasi-dengan-kaleng-bekas/ 




Tutorial kedua adalah tutorial karya saya yang dia copas dari blog saya :



















Pada blog http://zhahab.blogspot.com tidak terdapat kotak komentar yang biasanya ada pada blog, sehingga para visitor blog tidak dapat mengomentari postingan di blog itu. Mungkin karena isi blognya adalah hasil curian alias copy paste dari blog / website lainnya sehingga zhahab.blogspot.com tidak berani menyediakan kotak komentar di blognya, mungkin karena dia takut dikomentari oleh para korban copasnya. Pada blognya tercantum nama profil Google+ adalah Umi Syarofah (ini nama perempuan), tetapi setelah saya buka profil Umi Syarofah di Google+ pada bagian data dirinya tercantum gender / jenis kelamin adalah laki-laki. 



Blog zhahab.blogspot.com selain meng-copas tutorial yang saya buat, juga banyak meng-copas dari blog dan website lainnya.Terutama dari blog dan website luar negeri. Jadi tutorial yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan dulu ke dalam bahasa Indonesia, lalu foto-fotonya dia copas. Contohnya adalah postingan yang ada di --> http://zhahab.blogspot.com/2014/10/tutorial-membuat-kerajinan-lampu-hias.html --- yang screenshot-nya bisa anda lihat di bawah ini :


Bersumber dari blog luar negeri yang beralamat di --> http://nowthatspretty.blogspot.com/2013/07/diy-pineapple-lamp.html?m=1 (jika link error, bisa anda copy linknya dan paste ke Google Search Engine, nanti akan muncul blog "Now That's Pretty"). 
Di bawah ini adalah screenshot blog nowthatspretty.blogspot.com. Perhatikan foto-fotonya sama dengan yang terdapat di blog zhahab.blogspot.com. Tetapi dari tahun postingan bisa ketahuan kalau blog nowthatspretty.blogspot.com adalah yang terlebih dahulu memposting tutorial itu. 



Parahnya lagi, ada beberapa foto di zhahab.blogspot.com yang adalah foto-foto hasil curian dari website luar negeri yang jelas-jelas ada watermark-nya tetapi tetap dicopas juga, bahkan dia tambahkan dengan watermark buatannya sendiri. Contohnya ada di --> http://zhahab.blogspot.com/2015/06/cara-membuat-kerajinan-tangan-boneka.html --- yang screenshot-nya ada di bawah ini :




Perhatikan tulisan kecil yang ditandai dengan lingkaran berwarna biru, itu adalah watermark yang asli (123PEPPY.COM). Sedangkan tulisan kecil yang ditandai dengan lingkaran berwarna merah adalah watermark yang ditambahkan oleh si tukang copas. 
Tutorial itu adalah hasil copas dari website luar negeri yang beralamat di : http://crafts.123peppy.com/cotton-buds-sheep/524 
Di bawah ini adalah screenshot dari tutorial yang aslinya :


Selain mencuri foto-foto dari blog dan website luar negeri, zhahab.blogspot.com juga mencuri tutorial dan foto-foto dari blog-blog dalam negeri bahkan foto-foto yang jelas-jelas sudah ada watermark dan nama pemilik fotonya pun tetap dicuri oleh zhahab.blogspot.com! Contohnya ada di --> http://zhahab.blogspot.com/cara-membuat-kerajinan-tangan-dari-kain.html --- yang screenshotnya sebagai berikut :




Tutorial dan foto-foto itu bersumber dari blog : http://silviaardianasemail.blogspot.com/2012/07/tutorial-gantungan-kunci-alphabet-dari.hhtml --- yang screenshot-nya ada di bawah ini :


Lalu tutorial tentang cara membuat aksesoris bunga dari kain flanel yang ada di blog zhahab.blogspot.com itu juga hasil copas dari blog silviaardianasemail.blogspot.com. 
Ini adalah screenshot dari blog zhahab.blogspot.com :



Tutorial itu hasil copas dari blog : http://silviaardianasemail.blogspot.com/2011/05/membuat-aksesoris-bunga-dari-flanel.html --- di bawah ini adalah screenshot blog silviaardianasemail.blogspot.com. Bandingkan foto-fotonya sama dengan yang terdapat di blog zhahab.blogspot.com tetapi tahun postingannya berbeda. Blog silviaardianasemail.blogspot.com memposting terlebih dahulu pada tahun 2011, sedangkan zhahab.blogspot.com memposting tutorial yang sama pada tahun 2013.



Tutorial tentang cara menghias kotak tissue dari kain flanel yang ada di blog zhahab.blogspot.com juga hasil copas dari blog silviaardianasemail.blogspot.com. 
Di bawah ini adalah screenshot blogspot zhahab.blogspot.com :


Tutorial itu hasil copas dari blog http://silviaardianasemail.blogspot.com/2011/10/tutorial-menghias-kotak-tissu-dengan.html --- di bawah ini adalah screenshot tutorial yang aslinya :



Saya juga menemukan lagi ada foto-foto di blog zhahab.blogspot.com yang merupakan foto-foto dari website luar negeri. Misalnya foto-foto yang ada di --> http://zhahab.blogspot.com/2014/10/10-contoh-ide-kerajinan-tangan-dari.html?m=1 yang screenshot-nya ada di bawah ini :


Foto itu sama dengan foto yang ada di website luar negeri, yaitu di --> http://diycozyhome.com/plastic-bottle-turtle-shell-craft/
Ini bukti screenshot website diycozyhome.com :


Di bawah ini adalah screenshot dari sebuah foto yang ada di blog zhahab.blogspot.com yang juga fotonya  berasal dari website luar negeri. 


Foto di atas itu berasal dari http://pinterest.com/aawhitehead/soda-bottle-crafts/
Di bawah ini adalah screenshot foto yang ada di website pinterest.com :



Di bawah ini adalah dua buah screenshot foto-foto di blog zhahab.blogspot.com yang juga bersumber dari website luar negeri :



Foto-foto itu terdapat di website http://socreativethings.com/9-creative-ideas-to-reuse-plastic-bottles/ 
Di bawah ini adalah screenshot website socreativethings.com :



zhahab.blogspot.com mengambili foto-foto dan tutorial dari berbagai blog dan website dalam dan luar negeri tanpa meminta ijin pemilik blog atau website dan tanpa mencantumkan link sumbernya. Jadi, orang yang berada di balik blog zhahab.blogspot.com ini benar-benar orang yang tidak bermoral yang bisanya mencuri foto-foto dan tutorial milik orang lain. Bahkan tanpa malu sedikit pun juga dia mengakui karya orang lain sebagai karyanya sendiri. 
Lihat pada screenshot di bawah ini, pada kalimat yang ditandai dengan garis berwarna merah :


Padahal tutorial yang aslinya bersumber dari website luar negeri :


Di bawah ini adalah profil Google+ Umi Syarofah alias Zhahab (zhahab.blogspot.com) :


Saya menduga itu adalah data diri palsu karena mana mungkin orang yang berpendidikan tinggi dari University of Pittsburg membuat blog copas zhahab.blogspot.com yang berisi tutorial kerajinan tangan hasil copas dari berbagai blog dan website. Kalau benar berpendidikan di University of Pittsburg seharusnya bisa membuat sendiri konten original tanpa copas! Masa kalah sih sama saya yang hanya alumni dari sebuah universitas dalam negeri? Saya bisa membuat sendiri konten original untuk blog saya, masa lulusan University of Pittsburg bisanya cuma copas?!! Jangan-jangan bukan Pittsburg, tapi Pittbull !!! 

Saya sudah meminta agar zhahab.blogspot.com menghapus saja tutorial hasil curian dari blog saya itu, tetapi malah akun saya dia blokir. 
Rupanya dia ingin tetap mempertahankan tutorial hasil curiannya. Betapa dia sangat menyukai, mengagumi, dan memuja karya saya sehingga dia mencuri tutorial saya dan memajangnya di blog zhahab.blogspot.com. 

Lalu Umi Syarofah alias Zhahab menghapus komentar saya di akun Google+ dia, dan kemudian menonaktifkan komentar di akun Google+ nya supaya tidak ada orang-orang yang bisa mengomentari tutorial-tutorial hasil curiannya yang dia share di akun Google+. 
Dibawah ini adalah screenshot dari akun Google+ Umi Syarofah alias Zhahab. Baca tulisan yang diberi tanda lingkaran berwarna merah :


Berapa lama waktu yang dihabiskan oleh Umi Syarofah alias Zhahab untuk mencuri alias copy paste tutorial dari berbagai blog dan website? Satu jam? Dua jam? Ternyata bukan hitungan jam lagi, tapi hitungan tahun! Sudah bertahun-tahun dia mencuri tutorial dari berbagai blog dan website dalam dan luar negeri. 
Untuk apa dia berbuat nista begitu? Ternyata untuk menghasilkan uang lewat blog dengan memasang iklan Google Adsense di blog copasnya. Dia ingin mendapatkan uang dari iklan Google Adsense dengan memakai modal tutorial-tutorial hasil curian dari berbagai blog dan website milik orang-orang lain. Betapa liciknya orang yang berada di balik akun atas nama Umi Syarofah alias zhahab.blogspot.com! 


Saya pernah menegur Umi Syarofah alias Zhahab di akun Google+ nya. Tetapi kemudian komentar saya dia hapus dan akun Google+ saya pun diblokirnya. Dia cuma bisa menghapus komentar dan memblokir akun saya, tetapi dia tidak bisa memberi penjelasan apapun kepada saya. Dia juga tidak meminta maaf karena telah mencuri tutorial dari blog saya. Sebenarnya memblokir akun saya tidak ada gunanya karena saya tetap bisa memantau akun Google+ dia dengan menggunakan akun Google+ saya yang lainnya. Bukankah mudah sekali membuat akun Google+.
Setelah saya menegur dia dengan menyinggung soal iklan Google Adsense yang dia pasang di blog copasnya, lalu dia langsung menyembunyikan dulu iklan Google Adsense dari blognya (iklan Google Adsense bisa diaktifkan dan dinonaktifkan dari dashboard blog). Mungkin nanti dia akan aktifkan lagi iklan Google Adsense itu di blognya supaya dia bisa meraup uang dari iklan Google Adsense dengan modal blog copas yang berisi tutorial hasil curian dari berbagai blog dan website milik orang-orang lain. 
Orang macam apakah Umi Syarofah alias Zhahab yang bisa menghalalkan segala cara demi uang? Jelas dia adalah orang yang tidak bermoral dan tidak beretika. Yang dipikirkannya hanya kepentingan pribadinya saja tanpa peduli perbuatannya dapat merugikan orang lain. Uang yang dihasilkannya sudah pasti uang haram karena memakai modal blog copas yang berisi tutorial-tutorial hasil curian alias copas dari berbagai blog dan website milik orang-orang lain. 
Umi Syarofah alias Zhahab adalah contoh orang yang tidak memiliki rasa malu. Bahkan setelah perbuatannya ketahuan oleh saya pun, dia hanya bisa menghapusi komentar saya dan memblokir akun saya tanpa dia meminta maaf atas kesalahannya terhadap saya dan terhadap orang-orang lain yang tutorialnya telah dia curi. Dia juga tidak menghapus tutorial milik saya yang dia curi alias copas dari blog saya. Umi Syarofah alias Zhahab adalah contoh blogger bajingan. 

Ada sebuah peribahasa lama yang sudah sangat terkenal sekali, yaitu "Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan nama." Yang artinya : kalau nanti Umi Syarofah alias Zhahab mati akan meninggalkan nama buruk sebagai pencuri tutorial alias tukang copas. Blog copasnya adalah bukti kejahatan dia yang selama bertahun-tahun mencuri tutorial dari berbagai blog dan website di internet. Semua itu dia lakukan demi untuk mencari uang dari iklan Google Adsense yang dipasang di blognya. Padahal blog zhahab.blogspot.com tidak memenuhi persyaratan Google Adsense karena berisi konten hasil curian dari berbagai blog dan website milik orang-orang lain. Selain itu blognya juga tidak dilengkapi dengan menu "About, Privacy Policy, Disclaimer, dan Contact." Dia tidak berani mencantumkan "Contact" karena dia takut dihubungi oleh para korban copasnya. Dia juga pasti takut kalau ada orang yang bertanya tentang detil cara membuat kerajinan tangan yang ada di blognya karena dia tidak bisa menjelaskan detilnya. Maklum saja karena tutorial yang ada di blognya itu cuma hasil copas. Kalau seandainya Umi Syarofah alias Zhahab dites untuk membuat kerajinan tangan yang ada di blognya itu, sudah pasti dia akan kewalahan karena memang dia tidak bisa membuatnya. Dia cuma bisa mengcopas tutorial-tutorial milik orang lain. Bahkan fitur komentar di blognya pun dinonaktifkan, saking takutnya dia dikomentari oleh para korban copasnya ataupun dikomentari oleh orang-orang yang meminta petunjuk detil tentang cara membuat kerajinan tangan yang ada di blognya itu. 

Saya menemukan lagi ada tutorial di blog zhahab.blogspot.com yang merupakan tutorial hasil curian. Ini screenshot dari link blog zhahab tentang cara membuat bunga tulip yang dia share link ini di akun Google+ nya :


Kalau link itu dibuka maka anda akan masuk ke blog zhahab.blogspot.com tentang cara membuat bunga tulip dari kertas. Ada gambar-gambar tutorial ini di blog zhahab :



Ternyata gambar-gambar tutorial itu bersumber dari sebuah video tutorial yang ada di youtube.com, yang berjudul "How to make beautiful paper tulip flowers / DIY Valentine's day craft."
Video itu di-upload oleh akun ArtsnCraft4u. Di bawah ini adalah bukti adanya video tersebut di youtube :



Sedangkan tutorial tentang cara membuat lampu ublik (http://zhahab.blogspot.com/2015/05/menyulap-kaleng-bekas-menjadi-kerajinan.html) yang screenshotnya terdapat di bawah ini :


Juga bersumber dari sebuah video tutorial yang terdapat di situs youtube yang berjudul "Soda can oil lamp new and improved" yang di-upload ke youtube oleh akun Go Geronimo pada tanggal 7 Februari 2014. Screenshot di bawah ini adalah bukti adanya video itu di youtube :


Saya sudah menonton video itu dan membuat screenshot-nya seperti yang dapat anda lihat di bawah ini :


Bandingkan screenshot di atas dengan tutorial yang ada di blog zhahab.blogspot.com, ternyata sama gambarnya! Di bawah ini adalah screenshot tutorial yang ada di blog zhahab, lihatlah pada gambar yang saya tandai dengan lingkaran berwarna merah. Gambar itu sama dengan yang terdapat di video youtube yang berjudul "Soda can oil lamp new and improved." 



Lalu saya melihat tutorial lain yang ada di blog zhahab.blogspot.com, kali ini yang saya lihat adalah tutorial tentang cara membuat rak buku dari kardus. Screenshot-nya sebagai berikut :


Ternyata tutorial itu juga bersumber dari sebuah video tutorial yang ada di situs youtube.com yang berjudul "DIY Cardboard Cloud Bookshelf" yang di-upload ke youtube oleh akun Lucas Ridley pada tanggal 25 Juli 2012. Di bawah ini adalah bukti screenshot adanya video tersebut di situs youtube :



Di bawah ini adalah screenshot blog zhahab.blogspot.com, lihatlah pada tulisan yang saya tandai dengan lingkaran berwarna merah. Jelas sekali tertulis nama si pembuat tutorial yang asli yaitu Lucas Ridley.



Kemudian saya melihat tutorial lain yang ada di blog zhahab itu, kali ini yang saya lihat adalah tutorial tentang cara membuat tempat permen dari kancing. 


Perhatikan pada logo yang saya tandai dalam lingkaran berwarna merah pada screenshot di bawah ini. Jelas sekali logo itu bertuliskan "Ana | DIY Crafts" :


Ternyata tutorial itu bersumber dari sebuah video tutorial di youtube yang berjudul "DIY craft : Button Bowl Ana | DIY Crafts", yang di-upload ke youtube oleh "Ana | DIY Crafts" pada tanggal 28 Juni 2014.
Di bawah ini bukti adanya video itu di youtube :


Tetapi ternyata "Ana | DIY Crafts" bukan pembuat tutorial yang sebenarnya, karena saya menemukan video yang sama tetapi tahun upload-nya lebih awal yaitu tahun 2012 (tepatnya tanggal 8 Oktober 2012), sedangkan "Ana | DIY Crafts" meng-upload pada tahun 2014. Pada video yang di-upload oleh "Ana | DIY Crafts" tidak ada suara orang yang membuat tutorial itu (hanya ada suara musik saja), sedangkan pada video yang asli ada suara si pembuat tutorial yang berbicara dalam bahasa Spanish. Di bawah ini adalah screenshot video yang asli yang di-upload ke youtube oleh akun "Manualidades Para Todos" :




Nah! Sudah jelas Umi Syarofah alias Zhahab mengambil tutorial milik orang lain, tetapi anehnya Umi Syarofah alias Zhahab malah membuat kata pengantar di postingannya itu dengan kalimat-kalimat yang seolah-olah tutorial itu adalah hasil karyanya sendiri. Ini screenshot yang berisi kata pengantar yang saya maksud :


Dia bilang : "Sebenarnya minggu ini saya bingung sekali mau buat kerajinan tangan apa, ide di kepala udah habis soalnya" (ini maksudnya dia bingung mau copas kerajinan tangan apa lagi). Lalu kalimat berikutnya dia bilang : "tapi beberapa waktu lalu saya menemukan tutorial bagaimana membuat wadah tempat permen lucu di internet hmmm bolehlah saya tiru hehehe dari pada gak ada kerjaan iseng-iseng buat kan gak papa." (Iseng-iseng membuatnya memang tidak apa-apa, tapi mana hasil buatannya? Kok yang diposting semuanya foto-foto hasil karya orang lain?). Anehnya lagi Umi Syarofah alias Zhahab suka menyebut kerajinan tangan dengan istilah "lucu", padahal saya yang sudah lama berkecimpung di bidang kerajinan tangan tidak pernah menganggap kerajinan tangan adalah sesuatu yang lucu. Hasil kerajinan tangan adalah suatu karya seni dan bukan sesuatu yang lucu. Jelas sekali kalau Umi Syarofah alias Zhahab adalah orang yang sesungguhnya tidak bisa membuat kerajinan tangan sehingga dia tidak bisa menghargai suatu karya seni yang dibuat dengan serius, malah dia anggap sesuatu yang lucu. Kalau menurut saya justru Umi Syarofah alias Zhahab-lah yang lucu karena mengcopas tutorial milik orang-orang lain lalu mempostingnya di blog dia dengan ditambahi kata pengantar yang seolah-olah tutorial itu adalah hasil karyanya sendiri, padahal cuma tutorial hasil copy paste. 

Masih ada lagi tutorial hasil curian dari website luar negeri yang saya temukan di blog zhahab.blogspot.com, yaitu tutorial tentang cara memanfaatkan botol kaca menjadi frame foto (http://zhahab.blogspot.com/2014/09/kreasi-unik-memanfaatkan-botol-kaca.html). Ini screenshot blog zhahab :



Tutorial itu berasal dari website luar negeri yang beralamat di http://content.photojojo.com/diy/glass-jar-photo-frames/
Di bawah ini adalah screenshot dari website luar negeri tersebut :




Lalu ada tutorial tentang cara membuat gelas mug dari kain felt (http://zhahab.blogspot.com/2014/08/kerajinan-dari-kain-felt-membuat-boneka.html) yang screenshot-nya ada di bawah ini :


Ternyata tutorial itu bersumber dari sebuah video tutorial di situs youtube yang berjudul "How to Make a Cute Coffee Mug From Felt" yang di-upload ke situs youtube oleh akun TammyHallam pada tanggal 13 April 2012.


Lalu saya melihat tutorial lain yang ada di blog zhahab, kali ini yang saya lihat adalah tutorial tentang cara membuat headband (http://zhahab.blogspot.com/2015/05/kerajinan-simple-cara-membuat-headband.html). Sebenarnya itu bukan headband tapi hairclip. Sepertinya Umi Syarofah alias Zhahab tidak bisa membedakan antara headband dan hairclip. Berikut ini adalah screenshot blog zhahab :


Dengan melihat foto itu saya langsung yakin pasti foto itu diambil dari website luar negeri karena warna rambut dan warna kulit orang yang ada di foto itu mirip dengan warna rambut dan warna kulit orang Barat. Ternyata keyakinan saya benar karena saya temukan sumber tutorial itu berasal dari website luar negeri yang berbahasa Inggris, yaitu di http://littlebuttondiaries.com/2014/08/14/nap-time-crafts-pinwheel-hairclip/
Ini screenshot dari website sumbernya :


Hari ini (Minggu, 26 Februari 2017) iseng-iseng saya mengecek lagi blog zhahab.blogspot.com dan ternyata blog tersebut telah tidak ada. Apakah karena blog itu telah dihapus oleh si pemilik blog atau dihapus oleh pihak Google atau hanya sekedar berganti alamat blog? Sebab jika alamat blog diganti juga akan mendapatkan keterangan yang sama yaitu "blog telah dihapus." Entahlah mana yang benar tetapi yang pasti blog zhahab.blogspot.com tidak dapat ditemukan lagi. Itulah akibatnya kalau bisanya hanya copy paste konten dari blog dan website lain. Bertahun-tahun waktu yang dia habiskan di depan komputernya untuk mencuri konten dari mana-mana dan akhirnya blognya berakhir dengan tragis, iklan Adsense-nya hilang dan sekarang blognya pun turut menghilang. Hahahahaaa....!!! 


~ R.I.P http://zhahab.blogspot.com ~